RSS

Lesson for today

ada banyakperbedaan yang aku alami dari mulai dulu mpe sekarang udah mulai kuliah. Dari mule sifat, kedewasaan n juga cara mempelakukan diri sendiri.
Banyak yang aku dapat di kmpus tercinta ini selain ilmu akademik. Tapi juga ilmu dalam bersosialisasi.
Tanpa kita sadari, sesungguhnya orang yang pada awalnya kurang kita sukai bisa jadi merupakan teman terdekat kita saat ini.
Itu yang aku alami dan merupakan suatu pelajaran berharga.

janganmelihat sesuatu yang negatif itu secara negatif..maka hal itu akan menjadi negatif...

tapi pandanglah sesuatu yang negatif dengan cara yang positif, so..itu akan berubah jadi positif...

yupz..itulah pelajaran yang aku dapat..be better with positif thinking.....
Pujian tuh ternyata menjatuhkan yah...
bebrapa hari ini banyak tmn2 yang bilang sama aku kalo mereka seneng tmnan ma aku...karena aku ini dan itu. Aku seneng karena trnyata tmn2 aku yang baru d kampus tuh respect sama aku..tapi karena ungkapan mereka itu aku jadi canggung. Aku ngerasa harus seperti apa yang tmn2 fikirkan tentang aku. Padahal aku tdinya biasa2 aja dengan aku yang kayak gini. hufh...gmn caranya biar aku bisa jadi aku yang semula tanpa peduli apa kata orang yang muji2 aku atau apalah..
Smoga aja aku tetep bisa jadi my self..amin..

Musik dan Etika


“Now throw our hand inte air buat duo Maia. Jari tengah di udara buat duo Maia. Middle finger in the air buat duo Maia, baladewa seluruh dunia acungkan jari tengah. Bukan ingin menghujat atau berlaku sinis. Tapi duo maia yang katanya formasi baru. Buat gue bukan contoh yang pantas tuk ditiru. Gaya harajuku loe lebih mirip cewek brengsek. Ibu tiga anak kok gayanya seperti bomsex ...”
Kalimat di atas itu adalah sepenggal bait dari lagu berjudul “A Tribute to Maia” hasil karya sebuah grup Rapper Tha Law. Mungkin ada sebagian orang yang pernah mendengar lagu ini, tapi mungkin lebih banyak yang belum pernah mendengarkan. Lagu ini memang tidak pernah muncul di radio atau di televisi. Tapi banyak orang yang bisa mendapatkan rekaman lagu ini dalam bentuk MP3 karena termasuk MP3 yang paling gencar didownload lewat internet.
Jika disimak, lirik dari lagu ini kurang sopan jika dinyatakan sebagai sebuah karya musisi. Memang gaya musik raper cenderung blak-blakan dan menuju ke titik sasaran. Selain menganut kebebasan dalam bermusik, mereka juga menciptakan karya yang tidak hanya menyoroti masalah cinta saja, melainkan masalah sosial, politik, bahkan budaya. Tapi jika kebebasan itu disalahgunakan untuk membuat sebuah karya seperti lirik di atas, apakah masih disebut pantas dan layak beredar karya-karya tersebut?
Dalam bermusik juga diperlukan adanya etika-etika dalam berkarya. Bahasa-bahasa yang cenderung kasar dilarang dalam membuat sebuah lirik lagu, apalagi hasil karya itu akan beredar di radio dan televisi. Memang ada lembaga yang mengurusi tentang penyiaran kalau soal itu. Tapi yang menjadi konsentrasi pembahasan adalah kenapa masih saja ada musisi yang kurang tau tentang etika tersebut. Kritikan atau bahkan ejekan benar-benar ditujukan kepada orang yang dimaksud. Dan yang saya ketahui, ini bukan pertama kalinya karya seperti itu beredar.
Mungkin maksud para musisi itu ingin menyampaikan pendapat mereka tentang suatu subjek, tapi dengan cara mereka sendiri, yaitu lewat musik. Tapi penyampaian bahasa yang menyakiti seseorang merupakan tindakan kriminal. Tapi tetap saja bebas beredar di sana sini.
Apakah musisi-musisi masa kini memang mengedepankan kebebasan dan mengesampingkan aturan-aturan main dalam bermusik. Bukan dibatasi, tapi lebih kepada menjaga kemurnian dari musik yang sesungguhnya merupakan media ekspresi diri untuk menghibur, bukan meyakiti.
Itu hanya sebagian kecil musisi yang mempunyai gaya berfikir yang berbeda dengan musisi pada umumnya. Tapi dalam membuat karya yang diedarkan juga masih berkaitan erat dengan Undang Undang yang berlaku. Jadi sebuah karya yang megandung unsur kekerasan dan menyentuh pribadi buruk seseorang adalah kasus hukum.
Berkarya dalam musik sangat-sangat dibebaskan. Tidak ada landasan umum tentang koridor-koridor yang harus dibatasi. Tapi tetaplah berpegang pada aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. Karena hakikatnya orang Indonesia adalah orang yang menganut kebebasan yang bertanggung jawab. Kita masih mempunyai tata cara, sopan santun dan aturan bersosialisasi terhadap orang lain. Tetap berkarya dalam musik dengan berpegang pada aturan-aturan yang berlaku.
Mungkin tulisan saya ini tidak sepenuhnya benar, karena itu menurut pandangan saya. Tapi kalau ada yang mau koreksi ataupun menambahkan, saya terima dengan lapang. Thx

Gaul Tuh Ga Berarti Bebas


Kalo denger kata “gaul” pasti hampir semua orang koneknya ke kalangan remaja. Mmm....padahal yang gaul tuh bukan Cuma remaja lho...Ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek.
Yupz...coz sbenernya arti kata gaul atau pergaulan itu adalah gaya kita berteman dengan orang lain. Nah..itu dia, karena setiap orang punya gaya pergaulan yang beda-beda yang menjadikan kata gaul sendiri itu macem-macem jenisnya.
Tapi ya kalo diperhatiin, pasti kalo kita denger kata-kata gaul itu langsung mainset kita tertuju sama style, gaya bicara dan tingkah laku seseorang. Dan yang lebih parahnya lagi..gaul itu kalo dinegatifin tuh cepet banget. Sekarang praktekin aja deh...coba klik kata “pergaulan” di web google, pasti yang sebagian besar muncul yaitu ngebahas tentang pergaulan bebas. Dan bebas yang dimaksud itu adalah bebas yang ga ada aturan alias....gaul yang ugal-ugalan, free sex dan yang lainnya.
Sebenernya dalam bergaul tuh ada etikanya lho...Dalam bergaul ada tata cara yang harus diperhatikan. Contohnya aja dalam bergaul dengan teman sebaya. Kita ga bisa seenaknya main sana sini atau ngapaen aja yang kita mau, tapi tetep liat lingkungan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat kita. Kaya di Indonesia aja..disini ada yang namanya tata krama atau cara-cara dalam berperilaku. Gaul tuh harus tetep berpedoman sama hal itu. Jadi ga dibilang anak gaul yang ga punya aturan.
Bergaul boleh aja. Bebas sama siapa aja. Tapi bebasnya itu diartikan sebagai bebas dan bertanggung jawab. So...(bukan ngong atau toy)...kita ga akan masuk sama yang namanya pergaulan bebas yang tidak bertanggung jawab itu. Bertemen ga boleh milih-milih tapi kalo bergaul harus milih, mana yang sehat dan mana yang bawa virus penyakit kebebasan yang keblabasan. Ok!!
Jadilah anak gaul geto lho...tapi dalam batas wajar yo..
Kayak akyu...